Musim 2013 menjadi musim yang sangat singkat bagi Persekabpur Purworejo. Dengan hanya berlaga 5 kali dalam waktu 7 hari, Persekabpur harus menyudahi kompetisi Divisi 1 yang baru diikuti untuk pertama kalinya ini sejak berlaga pada Liga Indonesia. Raihan satu kali kemenangan dan satu kali hasil imbang menempatkan Persekabpur pada posisi 5 klasemen Grup VI Divisi 1 2013, satu tingkat di atas posisi juru kunci dan aman dari ancaman degradasi.

Persekabpur mengawali kiprah pertamanya di Divisi 1 dengan dua kekalahan beruntun, dilibas Persibas Banyumas 4 - 1 dan dibekap Persekap Pekalongan 1 - 0. Kemenangan perdana baru bisa diraih pada pertandingan ke-3, skor 2 - 0 atas Serang Jaya. Laskar Bagelen kembali kalah pada pertandingan ke-4 dengan harus mengakui keunggulan tuan rumah, Persibat Batang, skor telak 0 - 3. Pertandingan ke-5 sekaligus yang terakhir untuk musim ini, Persik Kendal mampu ditahan tanpa gol.

Hasil yang tidak memuaskan dan juga tidak mengecewakan, melihat persiapan yang dilakukan manajemen. Sudah bukan hal yang mengherankan kalau tim Persekabpur selalu dibentuk secara mendadak setiap musimnya, setidaknya pada musim ke-2 dan ke-3 mengikuti Liga Indonesia. Musim lalu, 2011/2012, saat masih di Divisi 2, tim baru dibentuk beberapa minggu jelang kompetisi dimulai setelah kosong selama berbulan-bulan pada jeda kompetisi. Begitu juga dengan musim ini, sebulan sebelum kompetisi Divisi 1 dimulai tim baru dibentuk. Uji tanding pun hanya dilakukan 2 kali.

Pemain Persekabpur musim ini mayoritas berusia muda, di bawah 25 tahun. Bisa dibilang minim pengalaman jika dibandingkan dengan pemain-pemain kesebelasan lain, apalagi yang sudah lama berada di Divisi 1. Juga, adanya peraturan diperbolehkannya menggunakan pemain profesional. Beberapa kesebelasan peserta Divisi 1 memanfaatkannya, tapi tidak dengan Persekabpur. Pendanaan jadi kendalanya. Klasik.

Ya, soal dana juga bukan lagi hal baru yang menjadi kendala kesebelasan-kesebelasan di Indonesia dalam mengarungi kompetisi. Tak hanya peserta kompetisi amatir saja, bahkan kesebelasan peserta kompetisi (yang sudah disebut) profesional juga mengalaminya. Persekabpur pun tak luput, musim ini saja nyaris tidak berkompetisi. Belum cairnya anggaran dana dari pemkab membuat manajemen harus putar otak mencari dana. Tapi akhirnya ada pihak yang mau menalangi pendanaan untuk Laskar Bagelen berangkat ke Batang.

Selain itu, musim ini pun tak ada target tinggi yang dipasang manajemen selain bertahan di Divisi 1. Berbeda dengan 2 musim sebelumnya dimana manajemen memasang target promosi hingga akhirnya sekarang berada di Divisi 1. Kendala dana dan infrastruktur bisa jadi penyebab manajemen tidak berani muluk-muluk untuk lolos ke Divisi Utama musim ini. Bertahan di Divisi adalah hal yang paling realistis. Tercapai.

Hanya saja, ada yang tampak hilang dengan tidak bertandingnya Persekabpur di kandang sendiri. Kondisi stadion yang tidak layak membuat Persekabpur kalah bersaing dengan peserta lain dalam memperebutkan tuan rumah. Imbasnya, penikmat sepak bola Purworejo umumnya dan kelompok suporter Persekabpur - Tempurmania - khususnya, tidak dapat optimal mendukung skuad Laskar Bagelen bertanding. Jarak yang jauh dan hari pertandingan yang bertepatan dengan hari masuk sekolah dan kerja menjadi penyebabnya.

Alih-alih meningkatkan popularitas dan menarik makin banyak pendukung dengan makin tingginya tingkat kompetisi yang diikuti, malah justru Persekabpur semakin tidak dikenal oleh warga Purworejo. Kondisi yang sebenarnya sudah terlihat sejak musim lalu. Tepatnya saat babak 8 besar Divisi 2 2012. Kala itu, meski Persekabpur menjadi tuan rumah, tribun pun tak penuh.

Tren negatif yang musim depan harusnya bisa segera dihapus oleh manajemen untuk kembali meningkatkan gairah warga Purworejo dan kelompok supoter khususnya dalam mendukung Persekabpur. Atau, setidaknya membuat mereka mengenal dan akhirnya mencintai Persekabpur sebagai kesebelasan sepak bola kebanggaan Kabupaten Purworejo. Tidak ada yang tidak mungkin, asal ada kemauan dan pelaksanaan, bukan? 

Saat ini Persekabpur kembali non-aktif. Dan baru akan aktif musim depan, itupun kalau masih akan kembali ikut kompetisi. Nantikan saja pada musim depan, Divisi 1 Liga Indonesia 2014. (@aritsantoso)

0 comments:

Post a Comment

 
Top